Tujuan Pembelajaran Perspektif Global



Pada bab ini akan dijelaskan mengenai dimensi, tujuan dan manfaat perspektif global untuk memantapkan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa akan pentingnya perspektif global diajarkan dan diintegrasikan kedalam mata pelajaran di SD. Selain itu pada bab ini juga akan dikemukakan mengenai permasalahan-permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan dalam memgintegrasikan pendidikan global kedalam kurikulum yang ada di Indonesia.
Mahatma Gandi dalam sajaknya mengatakan,
Biarkan jendela dan pintu rumahku
Tetap terbuka lebar
Sehingga semua angin
Dari utara dan selatan
Dari timur dan barat
Dapat meniup ke rumahku
Tetapi jangan sampai meruntuhkan fondamen rumahku
Sajak tersebut menunjukkan kepada kita tentang adanya suatu keterbukaan terhadap pembaharuan, tetapi masih mengandung unsur penyeleksian.
A. Dimensi Perspektif Global
Perspektif global bertolak dari masalah hidup sehari-hari, misalnya masalah pendidikan, kesejahteraan, kesehatan, pengangguran, kemiskinan, dan sebagainya. Semua permasalahan ini berdampak pada permasalahan global. Dalam kaitannya dengan budaya dalam era globalisasi, Makagiansar (Mimbar,1990) mengajukan empat dimensi, yaitu :
  1. Afirmasi atau penegasan dari dimensi budaya dalam proses pembangunan bangsa dan masyarakat. Pembangnan akan terasa hampa jika tidak diilhami oleh kebudayaan bangsanya. Nilai budaya suatu bangsa menjadi landasan bagi pembangunan suatu Negara, serta merupakan alat seleksi bagi pengaruh luar yang sudah tidak terkendali.
  2. ereafirmasi dan mengembangkan identitas budaya dan setiap kelompok manusia berhak diakui identitas budayanya.
  3. Partisipasi, bahwa dalam pengembangan suatu bangsa dan Negara partisipasi dari masyarakat sangat diperlukan.
  4. Memajukan kerjasama antarbudaya. Hal ini dimaksudkan agar ada saling mengisi, mengilhami sehingga adanya kemajuan dan peningkatan antar budaya bangsa.
Saat ini tidak ada suatu bangsapun yang statis dan homogen. Setiap bangsa berkembang karena adanya interaksi dengan bangsa lain. Dengan demikian system nilai budaya dan nilai-nilai lainnya akan saling mempengaruhi.


B. Manfaat Perspektif Global
Manfaat dan kegunaan mempelajari perspektif global adalah :
  1. Meningkatkan wawasan dan kesadaran para guru dan siswa bahwa kita bukan hanya penghuni satu daerah tetapi mempunyai ketergantungan dengan orang lain di belahan bumi yang lain. Oleh karena itu sikap kita harus mencerminkan “ sikap ketergantungan”  tersebut.
  2. Menambah dan memperluas pengetahuan kita tentang dunia, sehingga dapat megikuti perkembangan dunia dalam berbagai aspek terutama perkembangan iptek.
  3. Mengkondisikan para mahasiswa untuk berpikir integral bukan general, sehingga suatu gejala atau masalah dapat ditanggulangi dari berbagai aspek.
  4. Melatih kepekaan dan kepedulian mahasiswa terhadap perkembangan dunia dengan segala aspeknya.
C. Tujuan Perspektif Global
Tujuan diberikannya perspektif global menurut Marryfield, 1977 adalah :
  1. Mendorong mahasiswa untuk mempelajari lebih banyak tentang materi dan masalah yang berkaitan dengan masalah global.
  2. Mendorong para guru untuk mempelajari masalah yang berkaitan dengan masalah lintas budaya.
  3. engembangkan dan memahami makna perspektif global baik dalam kehidupan sehari-hari maupun pengembangan profesinya.
Berdasarkan tujuan tersebut maka, peran guru adalah :
  1. Memberikan bekal pengetahuan kepada siswa tentang pentingnya pengetahuan global dalam memahami masalah-masalah tertentu.
  2. Meningkatkan kesadaran dan wawasan anak didik sebagai landasan dalam melakukan tindakan yang berdampak global.
  3. Memberikan contoh dan teladan dalam aktivitas sehari-hari, yang mempunyai pengaruh terhadap masalah global.
D. Masalah dalam Pendidikan Global
Pada pelaksanaan pembelajaran di sekolah, guru mengalami beberapa permasalahan dalam mengajarkan perspektif global, diantaranya:
  1. Menurut kurikulum KTSP, dalam pelajaran IPS materinya belum membahas masalah dunia, tetapi terbatas sampai tingkat propinsi dan sedikit tingkat Negara. Hal ini akan menyulitkan guru untuk membicarakan dunia dengan siswa. Untuk mengatasinya, guru dapat memulai hal-hal yang ada dilingkungan sekitar misalnya masalah lingkungan, penduduk, kesehatan, AIDS, dan sebagainya.
  2. Masalah global adalah masalah integral yaitu suatu permasalahan yang dapat dilihat dari berbagai bidang ilmu. Sementara pada materi pelajaran IPS di SD masih menitikberatkan pada materi bidang studi yaitu sejarah dan geografi.
  3. Mata kuliah perspektif global tergolong baru, para guru belum memiliki pengalaman cukup untuk mengajar materi persepktif global di SD.
  4. Buku sumber untuk pelajaran perspektif global di SD masih sangat kurang sehingga diperlukan kreatifitas yang tinggi dari guru (tidak terpaku pada buku paket atau LKS).

Perspektif Global



Kompetensi Umum    :    Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan memiliki wawasan yang luas mengenai segala sisi kehidupan manusia yang dilihat dari sudut pandang atau perspektif secara global (mendunia). Dari situlah mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan dan ketrampilannya pada kancah lokal atau dengan kata lain “think globally at locally”. Selain itu mahasiswa juga diharapkan memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dan global.
Deskripsi Mata Kuliah    :    Mata kuliah ini berisi tentang segala sisi kehidupan manusia beserta isu-isu aktual yang dikaji, dianalisis dan dievaluasi melalui aspek-aspek kehidupan yaitu aspek sosial, ekonomi, politik, budaya, serta ilmu pengetahuan dan teknologi.
Materi Pokok Perkuliahan :
1.    Hakikat dan Konsep Perspektif Global.
Pentingnya Kesadaran dan Wawasan Perspektif Global.
2.    Tinjauan ilmu – ilmu sosial dan ilmu-ilmu alam dalam kajian perspektif global.
3.    Pemasalahan-Permasalahan dalam Bidang Kehidupan Manusia
4.    Kependudukan
5.    Kemiskinan
6.    Kesehatan
7.    Pendidikan
8.    Budaya (Culture) dan Multikulturalisme
     Ujian Tengah Semester
9.  Lingkungan dan Kearifan Lokal (Indegeneous System)
10.Bencana Alam
11.Global Warming
12.Trafficing (Perdagangan manusia)
13.Enterpreunereship (Kewirausahaan)
14.Teknologi informasi dan komputer di era globalisasi
15.Konflik, Disintegrasi Bangsa dan Perdamaian Dunia.
16.Ujian Akhir Semester

Strategi Pembelajaran    :
1.  Pendekatan SCL (Student center learning)
2.  Metode perkuliahan berbasis web, inkuiri, problem solving, diskusi dan ceramah.
3.  Tugas mandiri dan atau kelompok.
4.  Presentasi.
5.  Tugas kirim via email hamzah.pagarra@gmail.com
6   Mahasiswa yang berprestasi di tingkat universitas atau diatasnya berhak untuk mendapatkan tambahan nilai. Mahasiswa yang artikel atau tulisannya dimuat di media cetak nasional dan internasional dengan mencantumkan data diri sebagai mahasiswa Program Studi PGSD FIP UNM berhak  mendapatkan nilai akhir A dengan syarat kehadiran > 80%.

Penilaian    :
Partisipasi perkuliahan (P) : 10 %
Tugas (Tg)                         : 50 %
UTS                                    : 20 %
UAS                                   : 20 %
Nilai Akhir : P + Tg + UTS + UAS
Hasil akhir penilaian     :
86 – 100 : A
80 – 85   : B
75 – 79   : C
70 – 74   : D
< 73        : E
Daftar Pustaka :
1.        Abu Su’ud, 2008. Revitalisasi Pendidikan IPS, Universitas Negeri Semarang Press, Semarang.
2.        Darmiyati Zuhdi, 2008. Humanisasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
3.    Hoselitz, Bert.F, ed. 1988. Panduan Dasar Ilmu-Ilmu Sosial, Pemerkaya Pendekatan Antar Disiplin Dan Bacaan Awal Sebelum Memilih Spesialisasi, Rajawali Pers, Jakarta.
4.        Jujun S. Suriasumantri.2003. Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.
5.        Ida Bagus Mantra, 2006. Demografi Umum, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
6.        Nursid Sumaatmaja, 2008. Konsep Dasar IPS, Universitas Terbuka, Jakarta.
7.        Nursid Sumaatmaja dan Kuswaya Wihardit, 1999. Perspektif Global, Universitas Terbuka.
8.        Otto Soemarwoto, 1999. Analisis mengenai Dampak Lingkungan, Gadjah Mada Press, Yogyakarta.
9.        Parsudi Suparlan, 1993. Manusia, Kebudayaan dan Lingkungannya, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
10.    Peter Burke, 2001. Sejarah Dan Teori Sosial, Penerbit : Yayasan Obor Indonesia.
11.    Saidiharjo, 2004. Pengembangan Kurikulum Ilmu Pengetahuan Sosial. Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta.
12.    Selo Sumarjan, 1981. Perubahan Sosial Di Yogyakarta, GAMAPRESS, Yogyakarta.
13.    Stanley, William. B. 1991. Tinjauan Tentang Penelitian Dalam Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial: 1976 – 1983. Airlangga University Press. Surabaya.
14.    Munandar Soelaeman, Ilmu Sosial Dasar, 2000. Penerbit : Refika Aditama, Bandung.
15.    M. Habib Mustofo, Ilmu Budaya Dasar, Usaha Nasional, Suabaya.
16.    John Miksic, 2002. Sejarah Awal. Indonesian Heritage. Grolier International,Inc.
17.    Jonathan Rigg dan Munandjito, 2002. Manusia dan Lingkungan. Indonesian Heritage. Grolier International,Inc.
18.    Anthony Reid, 2002. Sejarah Modern Awal. Indonesian Heritage. Grolier International,Inc.
19.    Tony Whiten dan David Stone, 2002. Tetumbuhan. Indonesian Heritage. Grolier International,Inc.
20.    Tony Whiten, Jane Whiten dan Davud Stone, 2002. Margasatwa. Indonesian Heritage. Grolier International,Inc.
21.    Gunawan Tjahyono dan John Miksic, 2002. Arsitektur. Indonesian Heritage. Grolier International,Inc.
22.    Hilda Soemantri, Jim Supangkat dan Jean Couteau, 2002. Seni Rupa. Indonesian Heritage. Grolier International,Inc.
23.    Edi Sedyawati, 2002. Seni Pertunjukan. Indonesian Heritage. Grolier International,Inc.
24.    James J.Fox, 2002. Agama dan Upacara. Indonesian Heritage. Grolier International,Inc.
25.    John H. McGlynn dan Karin Johnson, 2002. Bahasa dan Sastra. Indonesian Heritage. Grolier International,Inc.
26.    UU Nomer 23 tahun 2004 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang.
27.    Amin Rais, 2008. Agenda Mendesak Bangsa: Selamatkan Indonesia, PPSK Press, Yogyakarta.

Pentingnya Naskah dalam Pembuatan Multimedia


Banyak orang yang berpendapat tentang pengertian istilah naskah yang kebanyakan pendapat yang satu dengan lainnya berlainan. Ada orang yang mengatakan bahwa naskah sama dengan storyboard dan ada juga yang mengatakan blueprint. Padahal antara pendapat yang satu dengan yang lainnya itu memiliki maksud dan tujuan yang sama. Naskah merupakan rancangan cerita atau pedoman bagi semua tim multimedia untuk menetukan urutan kejadian (materi) yang saling berhubungan antara satu kejadian dengan kejadian lainnya. Dari runtutan kegiatan tersebut yang nantinya akan diterjemahkan kedalam bentuk tampilan yang ada pada layar komputer.
Naskah merupakan tempat dimana ide-ide maupun imajinasi-imajinasi yang ditulis dan disusun menurut suatu urutan yang teratur dan sistematis. Naskah merupakan suatu gambaran kasar tentang apa yang ditampilkan pada layar komputer: tiap lembar naskah akan mewakili satu tampilan layar komputer. Naskah dikatakan baik apabila dapat memberikan panduan bagi seluruh tim produksi program multimedia yang nantinya akan bersama-sama untuk menterjemahkan kedalam bentuk tampilan gambar, foto, audio, animasi maupun video dan sebagainya

Pembelajaran IPA untuk SD

Materi ini membahas tentang siklus air
Siklus atau daur merupakan suatu perputaran atau lingkaran. Siklus hidrologi adalah perputaran air dengan perubahan berbagai bentuk dan kembali pada bentuk awal. Hal ini menunjukkan bahwa volume air di permukaan bumi sifatnya tetap. Meskipun tetap dengan perubahan iklim dan cuaca, letak mengakibatkan volume dalam bentuk tertentu berubah, tetapi secara keseluruhan air tetap. Siklus air secara alami berlangsung cukup panjang dan cukup lama. Sulit untuk menghitung secara tepat berapa lama air menjalani siklusnya, karena sangat tergantung pada kondisi geografis, pemanfaatan oleh manusia dan sejumlah faktor lain. Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi

                     

Cara Buat Badge di Edmodo

Badge alias lencana di edmodo ini digunakan oleh guru untuk memberikan semacam appreciation kepada siswa atau kelompok atau kelas berdasarkan penilaian guru. Tentunya badge ini bisa membuat siswa merasa senang dan termotivasi lagi karena mendapatkan perhatian dari guru nya. Di edmodo sendiri juga menyediakan badge namun jumlahnya masih sedikit dan tentunya belum seperti yang kita inginkan,karena penghargaan yang ingin kita berikan tentunya berbeda-beda. Nah mending kita buat badge sendiri supaya sesuai dengan apa yang kita inginkan.

Mengenal Edmodo


Sebagai anak muda masa kini yang ingin disebut sebagai anak gaul, tentu sebelumnya kita semua tahu Facebook. Facebook sendiri adalah situs jejaring sosial yang dibuat oleh Marck Zuckerberg yang sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia. Bukan hanya kalangan atas, namun semua kalanganpun bisa mempunyai facebook apabila ia dapat mengakses internet. Bukan hanya facebook yang bermanfaat, kini hadir situs jejaring sosial bagi pihak pengajar dan yang diajar, yang dapat membantu dosen dan mahasiswa dalam pendidikan bernama Edmodo.